Arti Gorga Batak Dan Unsur Yang Ada Dalam Gorga Atau Ukiran Batak
Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya ataupun suku. Negara Indonesia juga bisa disebut dengan negara budaya, karena Indonesia kaya akan budaya-budaya yang beraneka ragam. Disetiap daerah di Indonesia pasti mempunyai budaya-budaya tersendiri, salah satunya adalah budaya Batak Toba. Kali ini kita akan membahas arti dari gorga batak dan unsur yang ada dalam gorga maupun ukiran batak.
Seni arsitetktur gorga batak mempunyai corak tertentu dari bentuk dan ukir-ukirannya. Rumah batak toba yang memakai ukiran-ukiran tradisional disebut dengan Rumah Gorga. Biasanya tiang dan dinding rumah batak atau rumah gorga yang terbuat dari papan atau kayu tersebut diberi ukiran-ukiran bermacam-macam motif dan gambar yang unik. Warna yang dipakai untuk ukiran-ukiran tersebut terdiri dari 3 macam warna dasar, yaitu ; putih, hitam dan merah yang disebut dengan 'Bonang Manalu' . Warna tersebut mengandung arti yaitu; kebijakan, kesucian dan kekuatan.
Gambar dan motif-motif tersebut mempunyai makna tersendiri. Lukisan binatang sering terlihat pada ukiran rumah gorga, salah satunya ialah gambar cicak (Boraspati) atau kerbau yang melambangkan kesuburan tanah.
Baca Juga:Pengertian Mangalua (Kawin Lari) Dalam Adat Batak Toba
Relief gorga pada rumah batak mempunyai arti-arti khusus. Seorang pelukis ukiran-ukiran yang biasa disebut dalam bahasa batak adalah 'Panggorga'. Biasanya sebelum membuat ukiran, pelukis atau panggorga bertanya dahulu kepada si pemulilik atau si empunya rumah tentang hasrat atau keinginannya tentang seperti apa corak yang akan dibuat. Setelah memberitahukan seperti apa gorga yang akan di inginkan si tuan rumah atau pemilik barulah pelukis atau panggorga memulai membuat motif dan gambar yang mempunyai arti dan makna khusus.
Sumber http://sopobolon.blogspot.com/
Seni arsitetktur gorga batak mempunyai corak tertentu dari bentuk dan ukir-ukirannya. Rumah batak toba yang memakai ukiran-ukiran tradisional disebut dengan Rumah Gorga. Biasanya tiang dan dinding rumah batak atau rumah gorga yang terbuat dari papan atau kayu tersebut diberi ukiran-ukiran bermacam-macam motif dan gambar yang unik. Warna yang dipakai untuk ukiran-ukiran tersebut terdiri dari 3 macam warna dasar, yaitu ; putih, hitam dan merah yang disebut dengan 'Bonang Manalu' . Warna tersebut mengandung arti yaitu; kebijakan, kesucian dan kekuatan.
Gambar dan motif-motif tersebut mempunyai makna tersendiri. Lukisan binatang sering terlihat pada ukiran rumah gorga, salah satunya ialah gambar cicak (Boraspati) atau kerbau yang melambangkan kesuburan tanah.
Baca Juga:Pengertian Mangalua (Kawin Lari) Dalam Adat Batak Toba
Relief gorga pada rumah batak mempunyai arti-arti khusus. Seorang pelukis ukiran-ukiran yang biasa disebut dalam bahasa batak adalah 'Panggorga'. Biasanya sebelum membuat ukiran, pelukis atau panggorga bertanya dahulu kepada si pemulilik atau si empunya rumah tentang hasrat atau keinginannya tentang seperti apa corak yang akan dibuat. Setelah memberitahukan seperti apa gorga yang akan di inginkan si tuan rumah atau pemilik barulah pelukis atau panggorga memulai membuat motif dan gambar yang mempunyai arti dan makna khusus.
Berikut beberapa jenis-jenis motif atau gambar dalam gorga batak yang mempunyai arti dan makna khusus :
- Gorga patung uluni horbo matanduk (Gambar kepala kerbau bertanduk) ; Menggambarkan pengharaoan habaoaon yaitu harajaon dengan tanggung jawab.
- Gorga susu (Tarus wanita) ; Menggambarkan pengharapan soripada hangoluon yaitu kehidupan yang bersumber dari ibu.
- Gorga Boraspati (Cicak) ; Menggambarkan pengharapan hadumaon yaitu sejaterah seisi rumah, aman dan damai.
- Gorga Ulupaung (Gambaran Paneon) yaitu; Pelindung agar seisi rumah sehat jasmani dan pengharapan penghambat aji-ajian (Niat jahat orang lain).
- Gorga Tompi ; yaitu gambaran pengharapan manompi anak dohot boru yang artinya agar anak-anak keturunan penghuni rumah tidak sakit-sakitan, dan jangan ada yang meninggal sampai saur matua (Umur panjang).
- Gorga Liat ; Gambaran pengharapan agar seisi rumah marsangap dohot martua yang artinya yaitu mulia dan berketurunan.
- Gorga ture-ture ; Gambaran pengharapan pantun, yaitu seisi rumah tekun dan penuh sopan santun.
- Gorga Sitindangi ; Gambaran pengharapan kejujuran, yaitu berpegang pada adat dan hukum.
- Gorga Pandingdingan ; Gambaran sae soada mara, yaitu yang artinya jauh dari mara bahaya.
- Gorga Jolo ; Gambaran hasadaon, yaitu agar seisi rumah tetap bersatu dan damai.
- Gorga Ngingi ; Menggambarkan pengharapan mangalo naso hasea, yaitu menentang segala yang tidak bermanfaat.
- Gorga Siopat Suhi ; Gambaran pengharapan adat suhi ni ampang na opat, yaitu adat kekerabatan, yang artinya bahwa dengan 'Suhi ni ampang na opat' dalam fungsi kekerabatan utama (Dalihan Na Tolu).
- Gorga Bintang ; Gambaran pengharapan sinta-sinta, yaitu agar sejahtera anak dan boru.
- Gorga Gaja Dompak ; Menggambarkan pengharapan margogo mandopang musu, yaitu yaitu kekuatan melawan segala bathil.
- Gorga Silindu Ni Pahu ; Gambaran pengharapan hadumaon naso mansohot, yaitu kesejahteraan terus menerus.
- Gorga Manuk ; Gambaran penharapan panungguli, yaitu agar anak-anak dari kejauhan tetap ingat akan keluarga di bona pasogit.
- Gorga Hujur ; Menggambarkan pengharapan hamonangan, yaitu monang maralo musu, talu maralo dongan, yang maksudnya agar semua penghuni rumah menang terhadap kejaliman tetapi mengalah untuk kebaikan.
Itulah beberapa arti gorga batak dan unsur yang ada didalamnya. Jika ada yang masih kurang mohon untuk dikoreksi. Share jika bermanfaat. Marilah kita cintai budaya kita agar tidak hilang tergerus oleh Zaman yang semakin maju. Horas Jala Gabe.
Baca Juga :Filosi Sanggul (Siporhot) Dalam Adat Batak
